MENGARUNG REMANG (1)
''kabut senja magrib''
Semestinya tak terlalu awal
Remang itu mengubur temaram
Sedang arakan mega
Belum selesai mengecup merah senja
Dan keletihan ombak seharian
Masih tak jemu mengadu biru lautan
Pada bening pantai
Di atas lelah sajadah
Kumendesah dalam nafas tasbih
Sebentar lagi kabut menelan adzan
MENGARUNG REMANG (II)
Terkurung senyap, sunyi malammu kuhampar sajadah
Dengan selembar cahaya
Ketika derai isak kian merasuk
Kehening rukuk dan sujud tahajjudku
Tapi selalu saja
Sepi jiwaku menyimpan gerhana
29 Jul 2010
Mengarung Remang
Diposting oleh
Annaz Aufa
di
11.22
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Puisi Islami
Diberdayakan oleh Blogger.
Kata Mutiara
Blog Archive
-
▼
2010
(48)
-
▼
Juli
(26)
- Shalawat Nariyah
- Walpaper Islami 5
- Walpaper Islami 4
- Walpaper Islami 3
- Walpaper Islami 2
- Walpaper Islami
- Cinta Illahi
- Khalifah Umar
- Nasihat
- Kata Mutiara
- Hadis Qusdi
- Jika Aku Jatuh Cinta
- Cinta Allah Yang Esa
- Perhiasan
- Misteri Hidup
- Cinta Pada Allah
- AkhlaQ
- Subuh
- Seusai Sembahyang
- Sepertiga Malam
- Maka Dengarlah
- Mengarung Remang
- Orang Tua
- Sebuah Hati
- Senja di Kuburan
- Wajah Cahaya
-
▼
Juli
(26)
Labels
Entri Populer
About Me
- Annaz Aufa
- Seorang Laki Laki Yang Keras Kepala, Emosional dan Selalu Ingin Menang Sendiri..
0 komentar:
Posting Komentar