23 Mei 2011

Di Balik Mustajabnya Do'a Dzun Nuun, Nabi Yunus


Tahukah Anda siapa Dzun Nuun? Nuun itu bermakna ikan. Dzun Nuun adalah sebutan untuk Nabi Yunus ‘alaihis salam yang pernah ditelan oleh ikan. Cobalah kita lihat wahi saudaraku, bagaimanakah mustajabnya do’a Nabi Yunus ‘alaihis salam.

Hal ini pernah disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

دَعْوَةُ ذِى النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِى بَطْنِ الْحُوتِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ

“Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHAALIMIIN (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 3505. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).



Mengenai do’a Nabi Yunus ‘alaihis salam ini juga disebutkan dalam ayat,

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (87) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ (88)

“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim." Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiya’: 87-88)

Kenapa do’a Nabi Yunus mudah diijabahi?

Karena dalam do’a beliau tersebut terdapat pengakuan pada ketauhidan Allah ‘azza wa jalla dan pengakuan terhadap setiap dosa, kesalahan dan kezholiman yang diperbuat diri sendiri.

Intinya dalam do’a Dzun Nuun ini ada tiga keistimewaan:

1. Pengakuan tauhid.

2. Pengakuan akan kekurangan diri.

3. Berisi permohonan ampun (istighfar) pada Allah

Sudah sepatutnya bagi setiap hamba yang mengalami kegelisahan dan kesedihan untuk banyak-banyak mengulang do’a ini dan menambahkan dalam setiap do’anya. Niscaya Allah pun akan mudah mengijabahi doanya. Jadi awalilah setiap doa apa saja dengan doa Dzun Nuun ini, niscaya doa tersebut akan diijabahi dengan izin Allah. Yakinlah!



Worth note during the journey in Riyadh with KSU’s student from mini book “Aktsar min 1000 Da’wah”, written by Kholid Al Husainan, page: 54-55.



Written a few minutes before Shubuh, on 13 Dzulqo’dah 1431 H (23/10/2010), in KSU, Riyadh, KSA

By: Muhammad Abduh Tuasikal

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...